Fakta Kehebatan Azan
November 04, 2011 Arif
7 Comments
Adzan
merupakan panggilan atau seruan yang biasa didengar oleh setiap muslim
yang ingin melakukan Shalat, Adzan merupakan salah satu syiar agama Islam yang
paling agung, yang berfungsi memberitahukan datangnya waktu shalat wajib.
Rasulullah saw telah menjelaskan keutamaan kehebatan adzan ” Para Muadzin
adalah orang-orang yang terpanjang lehernya pada Hari Kiamat ” (HR Muslim no
387, diriwayatkan dari Muawiyah ra)
Ketahuilah
bahwa pada setiap waktu, ribuan bilal di merata dunia akan melantunkan adzan,
dimulai dengan Indonesia yang terletak dibagian timur. Saat tiba waktu Subuh,
Adzan mulai berkumandang dari kawasan ini dengan ribuan Bilal yang akan
melantunkan Keagungan Allah Swt dan Nabi Muhammad saw serta mengajak manusia
untuk meraih kemenangan dengan shalat.
Proses ini
akan bergerak kearah Barat kepulauan Indonesia . Perbedaan masa antara timur
dan barat Indonesia adalah 1-1/2 jam. Belum pun lantunan Adzan di merata
Indonesia selesai, maka akan mulai pula di Malaysia. Berikutnya di Burma dan
dalam masa satu jam selepas Adzan dilantunkan di Jakarta, tiba giliran Dakka di
Bangladesh. Berikutnya lantunan akan kedengaran di Calcutta dan terus ke
Srinagar di Barat India.
Perbedaan
waktu dikota-kota Pakistan adalah 40 menit jadi dalam jangka masa ini, Adzan
akan berkumandang diseluruh Pakistan…Belum berakhir di Pakistan, Adzan akan
bermula pula di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan
Baghdad adalah satu jam. Dalam jangka masa ini, Adzan akan berterusan
dilantunkan di Uni Emirat Arab, Makkah, Madinah, Yaman, Kuwait dan Irak .
Proses ini
terus berlangsung setiap detik sehingga ke pantai timur Atlantik. Jarak antara
Adzan mulai dilantunkan di Indonesia sehingga ke pantai timur Atlantik adalah
9-1/2 jam. Belumpun Azdan Subuh berkumandang di pantai Timur Atlantik, Adzan
Zuhur kini sudah mulai dilantunkan di Indonesia. Ini berlangsung terus menerus
bagi setiap waktu sholat, tidak putus-putus.
Adab ketika mendengar Adzan
a. Menjawab
Adzan
Dianjurkan
kepada setiap orang yang mendengar adzan, untuk mengikuti apa yang dikatakan
muadzin, Rasulullah saw bersabda “Jika kalian mendengarkan adzan, maka
ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin” (HR Bukhari no 611, diriwayatkan
dari Abu Said ra), terkecuali saat muadzin mengucapkan Hayya ‘ala as-Shalah dan
Hayya ‘alal-falah, maka jawabannya ialah dengan mengucapkan La haula wala
quwwata illa billah. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw saat mendengar muadzin
mengumandangkan adzan dia mengucapkan seperti apa yang diucapkannya, sehingga
ketika muadzin mengucapkan Hayya ‘ala as-Shalah dan Hayya ‘alal-falah dia
membaca La haula wala quwatta illa billah (HR Bukhari no 613, diriwayatkan dari
Muawiyah ra).
Adapun
jawaban untuk Ash-shalatu khairun minan-naum pada saat adzan subuh, maka
jawabannya adalah seperti itu juga, karena Rasul bersabda “Jika kalian
mendengarkan muadzin mengucapkan ‘Ash-shalatu khairun minan-naum’, maka
ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan” (Musnad Imam Ahmad, 3/348)
b.
Mengucapkan “wa ana” saat muadzin mengumandangkan syahadatain
Diriwayatkan
bahwa Rasul saw jika mendengar muadzin mengucapkan Asyhadu alla ilaha illallah
dan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah dia mengucapkan “wa ana, wa ana” (Sunan
Abu Dawud, Hakim dan lainnya dari Aisyah ra), yang artinya ” saya juga”
c. Membaca
Shalawat untuk Nab Muhammad saw
Rasulullah
saw bersabda ” Jika kalian mendengar muadzin mengumandangkan adzan, maka
ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan kemudian bacalah shalawat untukku” (HR
Muslim no 384 dari Abdullah bin Amr ra).
d. Berdoa
setelah adzan
Membaca doa
setelah adzan, serperti yang disebutkan dalam hadits, “Barang siapa yang
setelah adzan membaca : ( ‘Allahumma rabba hadzihid-da’watit-tammah,
was-shalatil-qa-imah, ‘ati Muhammadanil-wasilata wal-fadhilah, wab’atshu
maqamam-mahmudanil ladzi wa’adtah : Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini
dan shalat yang wajib didirikan, berilah Nabi Muhammad al-washilah (derajat di
surga) dan keutamaan, dan bangkitkan dia sehingga bisa menempati tempat yang
terpuji yang telah Engkau janjikan’),maka dia berhak untuk mendapatkan
syafaatku pada Hari Kiamat” (HR Bukhari no 614, dari Saad bin Abi Waqash ra).
Setelah itu
membaca doa yang disebutkan dalam hadits ” Barang siapa yang ketika
mendengarkan adzan dia membaca : ‘Wa ‘ana asyhadu alla ilaha illallah wahdahu
la syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warasuluhu, radhitu billahi
rabba, wabi Muhammadin rasula, wa bil-Islami dina : Aku bersaksi bahwa Tiada
Tuhan selain Allah yang maha Tunggal yang tidak mempunyai sekutu, dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad saw hamba dan utusanNya, aku rela Allah swt
sebagai Tuhanku, Nabi Muhammad sebagai rasulku dan Islam sebagai agamaku’, maka
dosanya diampuni” (HR Muslim no 386, dari Saad bin Abi Waqash ra).
e.Berdoa
diantara Adzan dan Iqamah
Rasulullah
saw bersabda ” Doa diantara adzan dan iqamah tidak akan ditolak” (Musnad Imam
Ahmad, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi). Hendaklah setiap muslim selalu
memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang berharga saat doa tidak akan ditolak.
f. Tidak
meninggalkan masjid setelah adzan
Hendaklah
orang-orang yang berada di dalam masjid tidak meninggalkan masjid setelah adzan
dikumandangkan, kecuali untuk urusan yang penting sekali. Diriwayatkan Abu
Hurairah saat melihat seseorang meninggalkan masjid setelah adzan berkumandang,
dia berkata “orang ini telah bermaksiat kepada Nabi Muhammad saw” (HR Muslim no
655, dari Abu Hurairah ra).
Sumber:kaskus.us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar