Header

Header
Dunia ini gelap. Carilah penerang. yaitu Ilmu Pengetahuan

Kamis

SAYYID SYARIFUDDIN (Bujuk Sara )


SAYYID SYARIFUDDIN
Beliau adalah salah seorang ulama kharismatik di daerah Bangkalan Madura. Sebagaimana kisah yang disampaikan oleh Syaikh Ahmad Jauhari Umar bahwa beliau (Sayid Syarifuddin) adalah masih keturunan Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani RA. Dan beliaulah yang telah memberi ijazah bacaan Manakib kepada Syaikh Ahmad Jauhari Umar yang kemudian diamalkan oleh banyak kaum Muslimin dan Muslimat. Wafat dan dimakamkan di komplek pemakaman ‘Bujuk Sara’ kira-kira 200 meter ke arah selatan dari komplek pemakaman Syaikh Kholil Bangkalan.


Hanya beberapa hal yang kami ketahui tentang beliau, barangkali ada yang lebih banyak tahu tentang profil beliau maka kami dengan senang hati menerima masukan ke e-mail kami di shufispot@gmail.com.
Sejauh yang kami ketahui, diantara keramat Sayid Syarifuddin
Sebagaimana yang kami dengar dalam acara khoul Pondok Pesantren Darussalam Tanggul Angin Pasuruan dimana Syaikh Ahmad Jauhari Umar ketika memberikan mauidhah hasanah sekilas beliau menceritakan salah satu karamah Sayid Syarifuddin yaitu sebagai berikut :
Ketika bupati bangkalan saat itu berkeinginan mendirikan Masjid Agung Bangkalan, maka diundanglah beberapa aparat yang terkait untuk bermusyawarah dalam rangka mendirikan Masjid Agung Bangkalan Madura. Maka ada beberapa hal yang menjadi kendala usaha pembangunan Masjid saat itu, yaitu kurangnya bahan kayu dalam jumlah yang cukup banyak untuk pembangunan Masjid. Ketika mereka tengah bermusyawarah memikirkan jalan keluar masalah tersebut, tiba-tiba datanglah Sayid Syarifuddin. Mereka semua yang hadir merasa heran karena Sayid Syarifuddin dalam keadaan kering / baju beliau tidak basah karena hujan padahal di luar turun hujan yang sangat deras.
Setelah mereka mengutarakan segala kendala kepada Sayyid Syarifuddin, maka Sayyid Syarifuddin berkeinginan melihat kayu yang sudah diperoleh untuk pembangunan Masjid. Dan setelah Beliau melihat-lihat, maka beliau memerintahkan agar kayu-kayu tersebut ditutup dengan kain putih. Dan setelah beberapa lama dibiarkan, maka dibukalah kain penutup kayu tersebut, namun anehnya semua kayu tadi telah berubah menjadi potongan-potongan kayu sesuai ukuran yang diinginkan dan mencukupi untuk pembangunan Masjid Bangkalan.
Diantara nasehat Syaikh Ahmad Jauhari Umar berkenaan dengan hal ini, bahwa bagi yang ingin mendirikan Pondok Pesantren atau Madrasah dll, apabila merasa banyak kendala, hendaklah mau berziarah ke makam Sayyid Syarifuddin dan tawasul memohon berkah kepada Allah SWT, dengan tatacara jangan mampir ke tempat lain, akan tetapi langsung dari rumah menuju makam Sayyid Syarifuddin tanpa singgah di tempat-tempat lain. Demikian pula etika apabila kita ingin berziarah ke makam seorang Wali, maka kita harus langsung ke tujuan makam wali yang kita tuju tersebut, baru setelah itu ke makam wali-wali yang lain...WaLlahu A’lam.......

Tidak ada komentar: