Puisi adalah bahasa hati,ungkapan kata hati yang tuangkan dalam bentuk goresan pena. Kumpulan Puisi ini kami adopsi dari berbagai sumber:
Krudung Merah
puisi ku untukmu yang selalu ku rindu.
rindu memaksa diri hanya untuk bertemu,dulu.
Hari demi hari ku ikuti jejak arus bayangmu yang semu.
membuat aku penasaran akan warna merah kesukaanmu.
waktu itu,tak sengaja aku melihat tersipu.
Indah tapi jemu.
karena kau tak tahu aku.
terhalang hantaran kaca ruang rindu.
sementara bayangmu hadir di luar kata.
nampakan pancaran merah dari rahasia yang kau bawa.
melewati hati yang selalu berharap akan cinta.
cinta bernuansa pahala kuasa.
Seandainya kisah ini kau baca,aku tahu kau pasti merasa
dan bergegas bertanaya:”sebesar apa rasa cintamu kepada ku”?
Jika kau tanya sebesar apa, cintaku begitu besar untukmu.
yang begitu besar itu pasti adanya ukuran, sanggahmu!
jika kau mau tau ukuran cintaku, aku jawab cinta ku akan ku ukur dengan apa yang seharusnya aku ukur.
akan ku berikan yang terbaik sesuai cinta yang kau harapkan dari ku.
Patah Hati
Patah hati
Menagis
Berduka
Marah
Dan
Kini aku sendiri
Tapi mungkin lebih baik dari pada harus terus meratapi
Patah hatiku karna keputusanmu
Menagis karna ucapanmu
Berduka karna tak bersamamu
Dan marah karna ternyata kau telah mempermainkan perasaanku
Tapi aku tak lupa berterima kasih
Karna ternyata aku masih bisa merindukan dirimu setelah dia, semuanya tidaklah mudah seperti aku membalikkan telapak tanganku, semuanya butuh proses, pendewasaan, pengertian dan saling punya kepercayaan.
aku harap dengan itu aku bisa memiliki mu ….
KUTEMUI KAU MALAM INI
Gelap, hanya tersisa hitam dan secercah sinar bulan yang redup
Tertunduk menanti Surya yang sedang terlelap
Menepuk bahuku yang mulai lelah
Dan kelopak mataku yang gelisah
Tak bisa kuterjaga di dekatmu
Tapi tanganku masih menggenggam erat
potretmu yang kelak kubawa bermimpi
Inginku di sampingmu menyelimutimu
dengan kedamaian dan kehangatan malam
Bukan karena kakiku tak mampu menapaki jalan ke sampingmu
Tapi karena malam tak izinkan kita bersua
Malam memang selalu gelap
Tapi malam ini kubawakan cahaya dari ruang kalbuku
Mungkin tak sebenderang mentari
Tapi tak akan redup karena malam
Jangan kau menangis karena sepi
Karena senyummu yang kan membawaku pada mimpimu
Dan senyumku di sini kan menemani malammu
SEMANGAT DIRI
Aku tak mau putus asa
Seperti matahari terbenam
Aku tidak akan menyerah
Seperti pasir yang terbawa ombak
Semangatku terus berkobar
Meski begitu banyak panah tajam
Menusuk pikiran dan jiwaku
Meski telah berjuta kali
Ku tenggelam ke dasar kegagalan
Bila ku terjatuh
Ku akan bangkit lagi
Bila jiwaku runtuh
Akan kubangun kembali
Dengan pondasi-pondasi yang terkuat
Dengan semangat yang tak terkalahkan
Kini
Kujalani hari dengan sepenuh hati
Tak ada alasan untuk berhenti
Atau berlari dari rintangan
Karena ku tahu
Masa depan tak mungkin cerah
Apabila aku mudah menyerah
WAJAHMU
(Kitab Cinta Rumi)
Mungkin kau berencana pergi,
seperti ruh manusia
tinggalkan dunia membawa hampir semua
kemanisan diri bersamanya
Kau pelanai kudamu
Kau benar-benar harus pergi
Ingat kau punya teman disini yang setia
rumput dan langit
Pernahkah kukecewakan dirimu ?
Mungkin kau tengah marah
Tetapi ingatlah malam-malam
yang penuh percakapan,
karya-karya bagus,
melati-melati kuning di pinggir laut
Kerinduan, ujar Jibril
biarlah demikian
Syam-i Tabriz,
Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agama
Aku telah mendobrak kedalam kerinduan,
Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnya
tapi tiada semacam ini
Sang inti penuntun pada cinta
Jiwa membantu sumber ilham
Pegang erat sakit istimewamu ini
Ia juga bisa membawamu pada Tuhan
Tugasku adalah membawa cinta ini
sebagai pelipur untuk mereka yang kangen kamu,
untuk pergi kemanapun kaumelangkah
dan menatap lumpur-lumpur
yang terinjak olehmu
muram cahaya mentari,
pucat dingding ini
Cinta menjauh
Cahayanya berubah
Ternyata ku perlu keanggunan
lebih dari yang kupikirkan
Aku dan Sebungkus Rokok
Oktober 26, 2011 by Zamzam
Sepi
Hanya ada aku dan sebungkus angan berisi sederet tembakau kenangan
Satu demi satu, rindu dan sesal membakar rambut mereka Seakan sebuah dupa
Kepul asapnya adalah tarian hologram
Memproyeksikan bayang wajahmu hingga ke langit-langit kamarku
Apa akhir setiap kisah cinta seperti tembakau ini?
Bermetafora menjadi abu
Dan bangkainya terbengkalai pada pusara asbak berisi aksara tentang luka?
RASA KEMARIN
Des 22, 2011 by Jirin pecah
Kemarin aku dengar kata yang menyakitkan
kata darimu yang ku sayang
pecahkan hatiku yang mencintaimu
Mungkin cinta itu harus lama mengenal
sedangkan aku terlalu cepat
sama cepatnya dengan bayangmu yg masuk dalam hatiku
Kini entah harus aku bayanganmu itu ?
aku lupakan atau ku biarkan tetap tinggal
Semoga gelap malam
segera bisa mengajariku doa
melupakan rasa itu,
agar detak jantungku normal di hadapmu
ta’ lagi bergemuruh
agar bibirku tak lagi kelu menyapamu
AJARI AKU MENJADIKANMU BIASA !
Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?
KU TERPTA HANYA UNTUKMU
Ditengah malam syahdu nan pekat
Ku teringat pada mu, bayangmu
Selalu melintas di kelopak mataku
Ku coba untuk melupakanmu
Namun bayang mu, trus menghampiriku
Sunyiku kau tabur bunga rindu
Kau bagai angin yang sejukkan
Jiwa ragaku…
Namun kini, sia-sia sudah mahligai cintaku
Mimpi indah tiada lagi, sirna terbakar
Kayu arang abu…
Ku coba bertanya pada malam
Dia membisu
Angin berlalupun, tak memberikan
Jawaban,,
Hanya satu yang terucap
Mengapa aku mencintaimu…
Dan mengapa aku terlahir untuk terluka…
Ku sadar, cinta tak harus memiliki
Tapi ku tak bisa, ku tak rela
Mungkin ada yang lebih dariku….
Sampai datang masa pertemukan kita
Untuk kembali, atau terpisah selamanya…
Sungguh hina diriku
Mencintai orang yang tak mencintai ku
Dan takkan pernah menyayangiku..
Mengapa aku di pertemukan denganmu
Musim gugur dihatiku…
Seakan tumbuh bersemi
Titian cintaku pupus begitu saja
Tiadakah iba dihati mu…
Tiadakah rasa ntuk ku….
Kau berlalu menuju impian mu yang baru..
Rinduku sudah kau lara…
Sayang ku kini t’lah kau buang
Mungkinkah aku tercipta
Hanya untuk disakiti dan dihina???
Apakah ini suatu cobaan untukku??
Apakah ini suatu goresan hati yang luka??
Yang tak bisa sembuh
Walau penawar dari mana pun…
Semoga kau bahagia
Tanpa sosok bayanganku…
TAKDIR DUKA
Dukaku memuja dunia dengan indah
Lukaku memahat ukiran sejati
Biar tak seorangpun tau bahwa
aku kecewa pada kisahku
yang membawa perih
Apakah aku insan yang tak tau diri?
Hingga menganggap cinta dengan hati
bukan dengan mata
Merasakan cinta dengan perasaan
bukan dengan logika
Bahkan aku sampai kehilangan akal sehat
hingga membuatku tenggelam
pada kehancuran
dan kegalauan hidup
Perih yang ku rasa seakan tak sanggup kujalani
Aku patah dengan segenap sayap-sayap palsuku
Aku mati dengan segenap nyawaku yang rapuh
Tapi, tak kan ku tangisi karna inilah takdirku
Aku harus terbiasa dengan duka
Karena luka adalah duka
Dan duka adlah aku.
KECEWA
Perih yang mengiris
luka yang menyayat
hanya sepenggal kisah cinta
akhir cinta yang kecewa
bila tlah melekat di sukma
sgala bahagia yang hadir hanyalah perhiasan
dan bunga yang masih mekar
menundukkan kepala menahan beban
tersenyum di atas seluruh senyum
sang taman
mencintai sang Cinta adalah yang paling abadi..
Baca juga puisi=puisi yang lain !